Kamis, 31 Oktober 2013

Undangan Rapat IKPM Gontor Balikpapan

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan hormat,
Kami mengharap kehadiran Bapak / Ibu anggota Ikatan Keluarga Pondok Modern Gontor Cab. Balikpapan dalam rangka membahas program kerja IKPM Balikpapan yang akan di selenggarakan pada :
Hari/tanggal : Sabtu, 02 November 2013
Waktu : Pukul 13.00 – 16.30 Wita
Tempat : Kampung Timur ( Kediaman Bp Eko S )
Acara : Membahas Program Kerja IKPM Balikpapan
Atas perhatian dan kehadiran Bapak / Ibu Anggota IKPM Gontor Cab Balikpapan, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb.
Hormat Kami
Ketua IKPM Balikpapan

NB : Diharapkan Konfirmasi Kehadiran ke No 0821 5683 7189

Sukron
Selamat atas kelahiran Putri ke3 dari Pasangan Syafrani dan Novi
Athaillah Azzizah Shofia
Hari Sabtu 26 Oktober 2013
بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي الْمَوْهُوْبِ لَكَ، وَشَكَرْتَ الْوَاهِبَ، وَبَلَغَ أَشُدَّهُ، وَرُزِقْتَ بِرَّهُ. وَيَرُدُّ عَلَيْهِ الْمُهَنَّأُ فَيَقُوْلُ: بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَزَاكَ اللهُ خَيْرًا، وَرَزَقَكَ اللهُ مِثْلَهُ، وَأَجْزَلَ ثَوَابَكَ

Logo Sementara IKPM Gontor Balikpapan

Logo Sementara IKPM Gontor Cab Balikpapan

Kamis, 17 Oktober 2013

Doa Kiai untuk Santri

KH Hasan Abdullah Sahal
Pimpinan Pondok Modern Gontor

Santriku…
Semoga tatkala pesan-pesanku ini mulai kau baca, hatimu masih benderang dengan cahaya rahmat Ilahi, hingga tak ada sebutir debupun melekat di hatimu, me­nutupi nuranimu untuk menerima secercah cahaya ini.
Santriku…
Ketahuilah! Sesungguhnya segala sesuatu yang ada di seluruh jagat raya ini sudah diatur secara tertib oleh Allah. Tebarkanlah pandanganmu maka akan kau saksi­kan betapa indahnya paduan gunung, lembah, dan ngarai serta luasnya bentangan samudera. Juga matahari, bulan, bintang dan sejumlah gugusan planet lainnya, semua begitu indah dan tertib, tertata sesuai dengan ke­bijaksanaan-Nya.
Maka, hendaklah manusia berusaha supaya menjadi tertib, dalam karsa, rencana, dan atau kehidupannya. Dan janganlah sekali-kali mencoba untuk memaksakan tertib programmu pada Allah. Sebab,jika kau lakukan itu, maka yang akan kau dapati hanyalah keresahan, pahitnya kekecewaan, pedihnya kehancuran, ke­congkakan dalam kebodohan, kesombongan atas ke­sintingan dan kebangga­an lantaran kegilaanmu atau sebaliknya berlagak jagoan ekstrasuperiority atau ber­tampang cakil menjual pepsodent. Dan penyakit inilah yang banyak melanda manusia di abad modern ini.
Santriku…
Seiring perjalanan waktu, suatu saat nanti kau akan meninggalkan pondokmu ini untuk terjun ke tengah-tengah kehidupan masyarakatmu kelak, berbaur dengan aneka ragam pola kehidupan. Harapanku, pandai-pandailah kau membawa diri berbuat baik di bumi mana kakimu berpijak.
Selama ini aku memang menyaksikan bahwa kau telah berbuat baik, menaati segala petuah dan nasihat kiaimu, menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya, namun yang aku khawatirkan adalah jika kau berbuat semua kebajikan itu hanyalah di tengah-tengah miliu yang baik saja, sementara ketika kau telah terjun ke dalam milliu yang berlainan, jadi berubah keadaannya. Padahal, berbuat baik itu harus bisa kau lakukan di manapun dan kapanpun.
Pada saat itulah kepribadianmu akan diuji, dan di situlah kepribadian­mu akan dipecat atau dipertahankan oleh dirimu sendiri atau oleh masyarakat­mu dengan segala norma-normanya. Itulah yang paling aku khawatir­kan. Aku takut jika derasnya gelombang ke­hidupan di masyarakatmu kelak akan menyeret dan menjerumus­kanmu ke lembah nista.
Telah kau sadari bahwa orang baik di tempat sampah sekalipun akan berjasa dan mulia karena ia telah menyingkirkan sampah yang meng­ganggu masyarakat. Namun se­balik­nya, orang yang jahat sekali­pun bertahta di tempat ter­hormat ia adalah perusak dan pengacau masyarakat. Karena ia sebetulnya adalah sampah.
Santriku…
Ketahuilah, bahwa kini, di abad modern ini, setan-setan dengan segala bentuk dan macamnya telah bergentayangan di mana-mana dan untuk berkawan dengan mereka, kau tak perlu belajar ataupun berlatih.
Dan godaan setan itu sungguh akan memikat hatimu. Ia tidaklah akan berhenti pada sasaran tertentu, golongan tertentu, dan juga waktu serta tempat tertentu. Maka ber­hati-hati dan waspadalah santriku terhadap itu semua. Janganlah sekali-kali kau mengira bahwa tingginya ilmu dan jabatan seseorang akan membebaskannya dari rayuan setan. Sebab, makin tinggi ilmu seseorang makin tinggi pula godaan dan rayuan setan itu. Kiai dan ulamapun tak terhindar dari bujuk rayu setan.
Santriku…
Kuharap kau tak hanya bisa menerangi dirimu sendiri, tapi kau juga bisa menyinari umat dengan cahaya yang memancar dari ilmu-ilmu Allah. Karena sesungguhnya tiadalah berguna ilmu seseorang itu jika tak dimanfaatkan bagi dirinya dan umatnya.
Doaku semoga kau memahami untaian pesan-pesanku ini. Aamiiin.......


GONTORAllahu akbar…! Allahu akbar…! Allahu akbar…! La ilaha illallahu wallahu akbar…! Takbir bersahut-sahutan kembali terdengar menggema di berbagai pelosok negeri, mengagungkan kebesaran Allah SWT di hari nan suci, Idul Adha 1434 Hijriah yang jatuh pada hari Selasa (15/10) ini. Seperti halnya umat Islam di seluruh penjuru dunia, segenap santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) menyambutnya dengan suka cita. Bersama masyarakat sekitar, ribuan santri menunaikan shalat Ied berjamaah yang diimami Pimpinan Pondok, K.H. Hasan Abdullah Sahal, di halaman Masjid Jami‘ PMDG. Sementara Wakil Direktur Kulliyatu-l-Mu‘allimin Al-Islamiyah (KMI), H. Farid Sulistyo, Lc., bertugas menyampaikan khutbah Ied pada kesempatan ini.
Selepas shalat Ied, K.H. Hasan Abdullah Sahal berkesempatan menyampaikan ungkapan kesyukuran atas segala karunia dan nikmat Allah SWT terhadap pondok yang kini telah berusia 88 tahun ini. Hingga saat ini, kepercayaan masyarakat terus meningkat. Ribuan calon pelajar dari berbagai pelosok Nusantara terus berdatangan untuk menimba ilmu dan pendidikan di pondok yang didirikan pada tahun 1926 ini. Bahkan, calon pelajar dari luar negeri, terutama dari negara-negara tetangga, banyak yang berminat menjadi santri Pondok Modern Darussalam Gontor. Sebagai wujud kesyukuran, Gontor terus berbenah meningkatkan kualitas di segala bidang untuk mencetak kader-kader pemimpin umat di masa depan.
Pada kesempatan ini, Pimpinan Pondok juga bersyukur atas segala rezeki berlimpah lagi penuh berkah dari Allah SWT di Hari Raya Kurban ini, sehingga pondok masih bisa menyembelih hewan-hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakat. Pada tahun ini, jumlah hewan kurban yang disembelih di Gontor Pusat sendiri mencapai 226 ekor, terdiri dari 22 ekor sapi, 77 ekor kambing, dan 127 ekor domba. Sementara hewan kurban di seluruh Pondok Cabang berjumlah 482 ekor yang terdiri 322 ekor kambing dan 160 ekor sapi. Secara total, hingga berita ini ditulis, hewan kurban yang diterima Pondok Modern Darussalam Gontor pada Idul Adha 1434 ini sebanyak 708 ekor meliputi 399 ekor kambing, 182 ekor sapi, dan 127 ekor domba.
Ratusan hewan kurban tersebut tidak hanya berasal dari santri dan wali santri. Sejumlah alumni dan beberapa anggota masyarakat juga ikut berkontribusi menjalankan ibadah kurban di Pondok Modern Darussalam Gontor. Bahkan, salah seorang alumni Gontor yang kini tengah mengelola sebuah lembaga pendidikan di Singapura, Ghazali, turut serta berkurban sebanyak 27 ekor kambing untuk almamaternya, Pondok Modern Darussalam Gontor tercinta.
Selain diramaikan dengan penyembelihan hewan-hewan kurban, Idul Adha di Gontor makin semarak dengan Lomba Vocal Group Antarkelas yang diselenggarakan setelah shalat Ied berjamaah. Dengan inilah segenap santri menikmati lebaran mereka di pondok, walaupun jauh dari keluarga dan kampung halaman. shah wa